Sabtu, 18 Juni 2011

DAMPAK KERUSAKAN TERUMBU KARANG TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN IKAN HIAS DI PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA


LATAR BELAKANG :
Kawasan kepulauan seribu yang terletak di DKI Jakarta dengan potensi yang dimilikinya telah menjadi magnet yang menarik berbagai pihak para pemangku kepentingan untuk melakukan eksploitasi sesuai dengan kepentingan masing-masing. Tingkat kerusakan terumbu karang yang tinggi akibat kegiatan penangkapan ikan dengan bahan peledak dan sianida yang dulu banyak dilakukan oleh nelayan. Dari hasil inventarisasi oleh Yayasan Terangi, diketahui bahwa penutupan terumbu karang di Kepulauan Seribu pada tahun 2007 adalah 29%, menurun dari tutupan tahun 2005 yaitu 33,2%. (Yayasan TERANGI). Salah satu dari dampak negatif yang mengemuka dan perlu mendapat perhatian akibat berlangsungnya kegiatan eksploitasi tersebut adalah ancaman terhadap kelestarian terumbu karang. Menurut penelitian Wagio dan Prohoro (1993) di perairan Karimunjawa bahwa penurunan kondisi terumbu karang dari sangat baik ke kondisi rusak menyebabkan penurunan kepadatan ikan sebesar 61%.
Ancaman tersebut dapat berasal dari pihak yang memanfaatkan terumbu karang, dampak dari kegiatan penangkapan ikan karang his yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Semakin meningkatnya pemanfaatan terumbu karang di wilayah pulau panggang kepualaun seribu DKI Jakarta, dengan aktifitas kegiatan manusia, tentu akan memberikan tekanan bagi kawasan – kawasan habitat hidup bagi berbagai organisme yang bersimbiosis dengan terumbu karang, seperti ikan hias dan ikan- ikan karang dan biota-biota lain yang bergantung pada kelestarian terumbu karang, yang jika terjadi degradasi pada kawasan terumbu karang tentu juga akan berpengaruh bagi pendapatan nelayan ikan hias di kawasan tersebut. Untuk itu perlu adanya penelitian terhadap kondisi terumbu karang untuk mengetahui seberapa besar dampak dari kerusakan terumbu karang terhadap pendapatan nelayan ikan hias yang bergantung terhadap kelestarian terumbu karang tersebut, menjadi suatu yang sangat penting sebagai informasi bagi penentu kebijakan dalam pelaksanaan pengolahan kawasan yang memiliki potensi terumbu karang di kepulaun seribu khususnya di pulau panggang DKI Jakarta yang dapat bermannfaat sebesar-besarnya bagi nelayan di kawasan tersebut tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan.
TUJUAN :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak kerusakan terumbu karang terhadap pendapatan nelayan ikan hias di pulau panggang kepulauan seribu DKI Jakarta.
RANCANGAN PENELITIAN :
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli 2011, meliputi dari persiapan, pengambilan sampel, analisis data dan penulisan dalam bentuk skripsi, dan penelitian ini akan dilakukan di pulau panggang kepulauan seribu DKI Jakarta.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner. Analisis perception digunakan guna memberi kekuatan pada data yang didapat sesuai dengan persepsi atau pendapat nelayan di Pulau Panggang tentang pendapatan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling , yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan tidak secara acak melainkan berdasarkan pertimbangan tertentu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi kegiatan perikanan yang dilakukan oleh nelayan, data diri nelayan dan pendapatannya dimana data tersebut bersumber dari responden dalam hal ini nelayan ikan hias yang melakukan kegiatan penangkapan di kawasan terumbu karang. Data sekunder bersumber pada literatur dari lembaga atau instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Peternakan dan perikanan DKI Jakarta, Yayasan TERANGI dan literatur lainnya yang menunjang penelitian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar